Seorang pria ambisi sadar akan orang -orang yang ingin dikaitkan dengan baik secara sosial maupun komersial. Dia tahu bahwa bergerak melalui berbagai tingkat masyarakat mirip dengan melangkah melalui kamar yang berbeda di rumah yang sangat besar, setiap pintu yang mengarah ke lingkungan yang lebih besar daripada yang terakhir. Dia mungkin, tentu saja, puas dengan kenyamanan ruangan mana pun yang dia raih. Atau, ia dapat melanjutkan melalui pintu berturut -turut untuk mengelilingi dirinya dengan lebih baik dan kekayaan yang lebih besar.
(A gentleman of ambition is aware of the people he wishes to be associated with both socially and commercially. He knows that moving through different levels of society is akin to stepping through different rooms in an enormous house, each door leading to a grander environment than the last. He may, of course, settle for the comfort of any room he reaches. Alternatively, he may continue through successive doors to surround himself with even greater fineries and riches.)
Seorang pria dengan ambisi sangat menyadari orang -orang yang ia pilih untuk terlibat, baik dalam persahabatan atau bisnis. Dia menganggap kemajuan melalui masyarakat sebagai perjalanan melalui rumah yang luas, di mana setiap pintu yang dibuka dia mengarah ke lingkungan yang lebih mengesankan. Metafora ini menggambarkan tingkat pencapaian sosial dan komersial yang dapat ia capai.
Pria ini memiliki pilihan untuk tetap puas di ruangan mana pun yang ia masuki, menikmati tingkat kenyamanan tertentu. Namun, ia juga memahami nilai upaya untuk lingkungan yang lebih halus, terus mencari peluang untuk meningkatkan statusnya dan mengumpulkan kekayaan dan kecanggihan yang lebih besar.