Saya bertanya kepada mereka: apakah itu menyakitkan? Dan orang -orang bekas luka mengangguk, ya. Tapi rasanya entah bagaimana luar biasa, kata mereka. Untuk sesaat, rasanya dunia memeluk mereka.

Saya bertanya kepada mereka: apakah itu menyakitkan? Dan orang -orang bekas luka mengangguk, ya. Tapi rasanya entah bagaimana luar biasa, kata mereka. Untuk sesaat, rasanya dunia memeluk mereka.


(I asked them: Does it hurt? And the scar people nodded, yes. But it felt somehow wonderful, they said. For one long second, it felt like the world was holding them close.)

πŸ“– Aimee Bender

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Novelis

πŸŽ‚ June 28, 1969
(0 Ulasan)

Kutipan ini mencerminkan hubungan yang kompleks antara rasa sakit dan kecantikan yang dialami oleh karakter dalam Aimee Bender "The Girl in the Flammable Rok." Ketika ditanya apakah rasa sakit itu sakit, mereka mengakui penderitaan bekas luka mereka namun secara bersamaan mengungkapkan rasa heran dan kehangatan pada saat itu. Penjajaran ini menyoroti gagasan bahwa rasa sakit dapat menyebabkan perasaan koneksi dan keberadaan yang mendalam, mengubah penderitaan menjadi sesuatu yang bermakna.

Bender's Storytelling menggali pengalaman manusia, di mana bekas luka melambangkan tidak hanya trauma masa lalu tetapi juga saat -saat kedekatan dengan dunia. Pengakuan karakter tentang rasa sakit sebagai sumber kecantikan menekankan bagaimana kesulitan hidup dapat menawarkan momen kegembiraan dan pengakuan yang tidak terduga. Pengalaman mereka tentang perasaan dipegang oleh dunia, bahkan di tengah penderitaan, berbicara tentang ketahanan dan kedalaman emosi manusia.

Page views
90
Pembaruan
Oktober 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.