Dengan cara yang aneh, saya iri dengan kualitas waktu Morrie bahkan ketika saya meratapi pasokannya yang semakin berkurang. Mengapa kami repot -repot dengan semua gangguan yang kami lakukan?
(In a strange way, I envied the quality of Morrie's time even as I lamented its diminishing supply. Why did we bother with all the distractions we did?)
Dalam "Selasa dengan Morrie," Mitch Albom merefleksikan nilai yang mendalam dari waktu yang dihabiskan bersama mantan profesornya, Morrie Schwartz. Dia mengakui ironi dalam iri hati Morrie untuk menghargai momen, bahkan ketika mereka menjadi langka karena penyakit. Pengakuan ini menyoroti kerinduan untuk keterlibatan yang bermakna atas gangguan dangkal yang sering mendominasi kehidupan kita.
Perspektif Morrie mendorong pertimbangan ulang tentang bagaimana kita mengalokasikan waktu kita, mendorong kita untuk mempertanyakan pentingnya gangguan modern. Percakapan...