Apakah ini yang terjadi pada dinosaurus? Apakah ini penyebab sebenarnya dari hilangnya mereka? Kita mungkin tidak pernah tahu. Tetapi bukan kebetulan bahwa manusia sangat tertarik pada kepunahan dinosaurus. Penurunan dinosaurus memungkinkan mamalia - termasuk kami - untuk berkembang. Dan itu membuat kita bertanya -tanya apakah hilangnya dinosaurus akan diulangi, cepat atau lambat, oleh kita juga. Apakah pada tingkat terdalam, kesalahan tidak terletak pada nasib buta - di beberapa meteor berapi -api dari langit - tetapi dalam perilaku kita sendiri.
(Is this what happened to the dinosaurs? Is this the true cause of their disappearance? We may never know. But it is no accident that human beings are so interested in dinosaur extinction. The decline of the dinosaurs allowed mammals - including us - to flourish. And that leads us to wonder whether the disappearance of the dinosaur is going to be repeated, sooner or later, by us as well. Whether at the deepest level the fault lies not in blind fate - in some fiery meteor from the skies - but in our own behavior.)
Misteri seputar kepunahan dinosaurus terus memikat manusia, karena memungkinkan kebangkitan mamalia, termasuk spesies kita sendiri. Ketertarikan pada peristiwa bencana ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih dalam tentang masa depan kita sendiri. Apakah kita berisiko menghadapi nasib yang sama, tidak didorong oleh peristiwa kosmik acak, tetapi oleh tindakan dan perilaku kita sendiri?
Kontemplasi ini memicu pertanyaan mendalam tentang hubungan antara spesies dan lingkungannya. Kepunahan dinosaurus berfungsi sebagai pengingat bahwa kelangsungan hidup kita saling terkait dengan kesehatan planet kita, mendesak kita untuk mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita sebelum kita juga menghadapi kepunahan.