Dalam memoar Jeannette Walls, "The Glass Castle," penulis menekankan pentingnya pola pikir dan perspektif menggunakan metafora pacuan kuda. Dia menyarankan bahwa jika Anda mengadopsi sikap pasif, konformis yang mirip dengan domba, Anda akan gagal untuk berhasil di lingkungan yang kompetitif. Metafora berfungsi untuk menyoroti perlunya pendekatan aktif yang ditentukan untuk mencapai tujuan seseorang.
Dinding mendorong pembaca untuk merangkul pola pikir yang berani dan berani, mirip dengan seekor kuda dalam perlombaan. Dengan mengakui perlunya berpikir secara berbeda dan mengambil risiko yang diperhitungkan, individu dapat memposisikan diri untuk sukses daripada tetap stagnan atau puas diri. Filosofi ini menggarisbawahi tema utama ketahanan dan penentuan nasib sendiri dalam ceritanya.