Didier Eribon adalah seorang filsuf dan sosiolog Prancis terkemuka yang dikenal karena karya-karya yang menggugah pemikirannya yang mempelajari identitas, orientasi seksual, dan persimpangan kelas dan budaya. Tulisan-tulisannya sering menarik dari pengalamannya sendiri sebagai seorang lelaki gay yang berasal dari latar belakang kelas pekerja, yang memengaruhi kritiknya terhadap norma-norma sosial dan pemahaman tradisional tentang dinamika keluarga dan komunitas. Melalui narasi pribadinya, ia menantang ide -ide yang mapan tentang hak istimewa dan marginalisasi, mendorong pembaca untuk mempertimbangkan kompleksitas pembentukan identitas. Karya Eribon yang paling berpengaruh adalah "kembali ke Reims," ​​di mana ia merenungkan lanskap sosial-politik kota kelahirannya dan meneliti peran kelas sosial dalam membentuk identitas individu. Buku ini menjalin elemen otobiografinya dengan kritik sosial yang lebih luas, menyoroti bagaimana munculnya populisme sayap kanan bersinggungan dengan perjuangan kelas dan masalah LGBTQ+. Pendekatannya secara unik menggabungkan cerita pribadi dengan teori kritis, membuat wawasannya dapat diakses sambil tetap menawarkan analisis yang ketat. Melalui karya ilmiahnya, Eribon mengadvokasi evaluasi ulang tentang bagaimana masyarakat memandang identitas yang aneh dan pengalaman kelas pekerja. Kontribusinya mendorong pemahaman yang lebih inklusif tentang dinamika sosial yang memperhitungkan beragam realitas hidup. Sebagai suara terkemuka dalam pemikiran kontemporer, tulisan -tulisan Eribon tetap penting dalam diskusi tentang politik identitas, keadilan sosial, dan pencarian yang berkelanjutan untuk kesetaraan dalam masyarakat modern. Didier Eribon adalah seorang filsuf dan sosiolog Prancis yang terkenal. Karyanya mengeksplorasi tema identitas, kelas, dan budaya, sering berakar pada pengalamannya sebagai pria gay. Ia terkenal karena "kembali ke Reims," ​​yang menggabungkan otobiografi dengan kritik masalah sosial.
Tidak ada rekaman yang ditemukan.