William Golding adalah seorang novelis Inggris yang terkenal karena novelnya tahun 1954 "Lord of the Flies." Kisah ini mengeksplorasi keturunan ke dalam kebiadaban sekelompok anak laki -laki yang terdampar di pulau yang sepi, menyoroti tema -tema sifat manusia, peradaban, dan gangguan moral. Pekerjaan Golding ditandai oleh pemahamannya yang mendalam tentang aspek -aspek yang lebih gelap dari kemanusiaan, dan ia sering menggunakan alegori untuk mengomentari masyarakat. Karier sastra Golding dimulai setelah ia bertugas di Angkatan Laut Kerajaan selama Perang Dunia II, sebuah pengalaman yang sangat memengaruhi tulisannya. Dia menerima banyak penghargaan atas kontribusinya pada sastra, termasuk Hadiah Nobel dalam Sastra pada tahun 1983. Tulisannya sering mencerminkan keyakinannya bahwa sementara manusia memiliki kapasitas untuk kebaikan, mereka sama -sama rentan terhadap kekejaman dan kekacauan. Sepanjang hidupnya, Golding menerbitkan beberapa novel, esai, dan drama, masing -masing menjelajahi tema -tema kompleks seperti keberadaan, moralitas, dan sifat kejahatan. Karya -karyanya terus dipelajari untuk wawasan mereka tentang jiwa manusia dan struktur sosial, menantang pembaca untuk merefleksikan dualitas sifat manusia.
William Golding adalah seorang penulis Inggris yang dikenal karena dongeng yang berdampak dan eksplorasi sifat manusia. Karyanya yang paling terkenal, "Lord of the Flies," menampilkan konflik antara peradaban dan kebiadaban.
Lahir pada tahun 1911, pengalaman Golding selama Perang Dunia II sangat mempengaruhi perspektifnya tentang kemanusiaan. Dia menerima Hadiah Nobel atas kontribusinya yang sastra, yang mencerminkan kompleksitas pilihan moral dan kegelapan dalam manusia.
Oeuvre Golding mencakup beberapa novel dan drama yang mempelajari tema eksistensial. Karya -karyanya tetap relevan saat ini, mendorong pembaca untuk mempertanyakan pemahaman mereka tentang peradaban dan kecenderungan bawaan umat manusia.