Setelah perang Avi, pada saat itu berusia dua puluh dua tahun, akhirnya memutuskan apa yang akan ia pelajari: psikologi. Seandainya Anda bertanya kepadanya saat itu mengapa dia memilih psikologi, saya akan mengatakan saya ingin memahami jiwa manusia. Bukan pikiran. Jiwa.


(After the war Avi, by then twenty-two years old, finally decided what he would study: psychology. Had you asked him just then why he picked psychology, I would say I want to understand the human soul. Not the mind. The soul.)

(0 Ulasan)

Setelah perang, Avi, pada usia dua puluh dua, membuat keputusan penting mengenai pendidikannya, memilih untuk mengejar psikologi. Pilihannya berakar dalam dalam keinginan untuk mengeksplorasi kompleksitas keberadaan manusia di luar proses kognitif belaka. Dia bertujuan untuk mempelajari esensi kemanusiaan, menekankan minatnya pada jiwa daripada hanya pikiran.

Fokus pada jiwa ini mencerminkan keingintahuan yang mendalam tentang aspek -aspek yang lebih dalam dari sifat manusia. Keputusan Avi menandakan tidak hanya jalur karier tetapi juga pencarian makna dan wawasan tentang apa yang mendorong dan mendefinisikan individu pada intinya. Motivasinya menyoroti penyelidikan filosofis yang lebih luas tentang pengalaman manusia.

Page views
17
Pembaruan
Januari 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.