Dalam "Catch-22" karya Joseph Heller, sang protagonis merindukan persahabatan tetapi berjuang untuk membentuk koneksi yang bermakna. Keinginannya yang kuat untuk seorang teman menuntunnya untuk mengabaikan hubungan potensial, menciptakan siklus kesepian. Paradoks ini menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, di mana keputusasaan dapat menghambat ikatan asli.
Kutipan menyoroti ironi mencari persahabatan; Alih -alih menarik orang lain, kebutuhannya mengusir mereka. Pengamatan pedih ini mencerminkan komentar yang lebih luas tentang kondisi manusia dan tantangan menempa koneksi di dunia yang kacau.