Tetapi anak -anak miskin saat ini, entah mereka terlalu egois untuk mengambil bagian dalam hubungan cinta yang nyata, atau mereka bergegas menikah dan kemudian enam bulan kemudian, mereka bercerai. Mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan dalam pasangan. Mereka tidak tahu siapa mereka sendiri-jadi bagaimana mereka bisa tahu siapa yang mereka nikahi?


(But the poor kids today, either they're too selfish to take part in a real loving relationship, or they rush into marriage and then six months later, they get divorced. They don't know what they want in a partner. They don't know who they are themselves-so how can they know who they're marrying?)

(0 Ulasan)

Kutipan dari "Selasa dengan Morrie" menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat ini dalam membentuk hubungan yang bermakna. Penulis, Mitch Albom, menyarankan bahwa banyak orang muda berjuang dengan identitas diri, yang mengarah pada kurangnya pemahaman tentang apa yang benar-benar mereka inginkan dalam pasangan. Kebingungan ini dapat mengakibatkan perilaku egois yang mencegah koneksi asli atau keputusan terburu -buru untuk menikah tanpa sepenuhnya memahami pentingnya komitmen yang mereka buat.

Pengamatan ini menyoroti masalah sosial yang lebih luas mengenai kencan dan pernikahan. Banyak anak muda tampaknya bergegas ke komitmen serius tanpa persiapan atau pengetahuan yang memadai tentang diri mereka sendiri. Ketidakmampuan untuk terlibat dalam hubungan yang dalam dan penuh kasih dapat menyebabkan siklus pernikahan yang berumur pendek, merusak fondasi kemitraan yang langgeng. Pada akhirnya, wawasan Morrie berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya kesadaran diri dan kebutuhan akan pendekatan yang bijaksana untuk cinta dan hubungan.

Page views
51
Pembaruan
Januari 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.