Dalam "Selasa dengan Morrie" oleh Mitch Albom, gagasan cinta sebagai satu -satunya tindakan rasional dan logis ditekankan melalui ajaran Levin. Perspektif ini menunjukkan bahwa, di tengah kekacauan dan ketidakpastian kehidupan, cinta menonjol sebagai prinsip mendasar yang memandu perilaku dan hubungan manusia. Dengan berfokus pada cinta, orang dapat menemukan makna dan pemenuhan, melampaui keinginan dan ketakutan langsung mereka.
Wawasan ini menyoroti pentingnya koneksi interpersonal dalam menjalani kehidupan yang bermakna. Diskusi Morrie mencerminkan bagaimana cinta memperkaya pengalaman kita dan akhirnya mendefinisikan kemanusiaan kita. Memprioritaskan cinta memungkinkan individu untuk menavigasi tantangan hidup dengan belas kasih dan tujuan, memperkuat gagasan bahwa cinta sangat penting untuk keberadaan rasional.