Akhirnya, pada tanggal empat November, ketika orang-orang yang dia cintai meninggalkan ruangan hanya untuk mengambil kopi di dapur, pertama kali tidak ada dari mereka yang bersamanya sejak koma mulai Morrie berhenti bernapas.
(Finally, on the fourth of November, when those he loved had left the room just for a moment-to grab coffee in the kitchen, the first time none of them were with him since the coma began-Morrie stopped breathing.)
Dalam "Selasa dengan Morrie," kisah ini mencapai momen pedih ketika orang yang dicintai Morrie sejenak keluar untuk mengambil kopi. Ketidakhadiran singkat ini menandai titik balik yang signifikan karena ini adalah pertama kalinya mereka meninggalkannya sendirian sejak koma dimulai.
Selama saat yang tenang ini, tanpa kehadiran keluarga dan teman -teman, Morrie mengambil napas terakhirnya. Adegan ini merangkum hubungan yang mendalam antara cinta dan kehilangan, menyoroti sifat pahit dari selamat tinggal ketika transisi Morrie dari kehidupan ke kematian, dikelilingi oleh dampak mendalam yang ia miliki pada orang -orang di sekitarnya.