Bagi seorang pecundang, Vegas adalah kota paling kejam di bumi.
(For a loser, Vegas is the meanest town on earth.)
Dalam "Fear and Loathing in Las Vegas," Hunter S. Thompson menyampaikan realitas keras Las Vegas bagi mereka yang berjuang dengan kegagalan. Kutipan "untuk yang kalah, Vegas adalah kota paling kejam di bumi" merangkum sifat kota yang tak kenal ampun, terutama bagi individu yang menemukan diri mereka pada titik rendah dalam kehidupan mereka. Ini mencerminkan gagasan bahwa kesuksesan sering dirayakan di kota, sementara kegagalan bertemu dengan penghinaan dan kesulitan.
Karya Thompson melukiskan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara mimpi dan kenyataan di Las Vegas. Kota, sering dipandang sebagai tempat peluang dan kegembiraan, bisa sangat kejam bagi mereka yang tidak sesuai dengan cetakan keberhasilan. Melalui lensa ini, Thompson mengkritik budaya Amerika yang lebih luas yang mengidolakan kemenangan, meninggalkan mereka yang dianggap sebagai 'pecundang' untuk menavigasi lanskap yang terasa tanpa henti dan menghukum.