Mulai sekarang saya hanya memikirkan saya. Major Danby menjawab dengan sabar dengan senyum yang unggul: tapi, Yossarian, seandainya semua orang merasa seperti itu. Kalau begitu, kata Yossarian, saya pasti bodoh untuk merasakan cara lain, bukan?
(From now on I'm thinking only of me.Major Danby replied indulgently with a superior smile: But, Yossarian, suppose everyone felt that way.Then, said Yossarian, I'd certainly be a damned fool to feel any other way, wouldn't I?)
Dalam "Catch-22" karya Joseph Heller, percakapan antara Yossarian dan Mayor Danby mengungkapkan perspektif penting tentang kepentingan pribadi. Yossarian mengungkapkan keinginan untuk memprioritaskan kesejahteraannya sendiri, menantang gagasan bahwa seseorang harus selalu mempertimbangkan kebaikan kolektif. Tanggapannya terhadap pertanyaan retorika Danby menekankan skeptisisme mendasar tentang kewajiban moral yang diharapkan kepada orang lain.
Pertukaran ini menggarisbawahi kekecewaan Yossarian yang semakin besar dengan harapan masyarakat, menunjukkan bahwa jika semua orang bertindak semata -mata untuk kepentingan mereka...