Morrie Schwartz, seorang pensiunan profesor sosiologi, menghadapi penyakit terminal dengan semangat yang ditentukan, menunjukkan nilai kehidupan bahkan pada tahap akhir. Perjuangannya untuk hidup secara bermakna mengajarinya bahwa kefanaan seharusnya tidak membuat seseorang tidak efektif atau tanpa tujuan. Sebaliknya, ia memeluk gagasan bahwa seseorang dapat berkontribusi dan berbagi pemikiran dan pengalaman mendalam sampai akhir. Perjalanannya menjadi bukti ketahanan roh manusia melawan yang tak terhindarkan.
Melalui diskusi dengan penulis Mitch...