Dalam Mitch Albom "The First Telepon Call From Heaven," The Protagonist mengalami transisi dalam emosi setelah beberapa saat sukacita. Awalnya sangat gembira, dia mendapati dirinya bergulat dengan rasa sedih yang mendalam. Pergeseran perasaan ini mengejutkan dan selaras dengan kompleksitas emosi manusia, di mana kebahagiaan dapat terjalin dengan rasa kehilangan.
Kesedihan tak terduga yang dia temui menunjukkan bahwa bahkan saat -saat kegembiraan dapat menyebabkan refleksi yang lebih dalam pada kehidupan, cinta, dan kematian. Eksplorasi kedalaman emosi ini menunjukkan bagaimana sukacita kadang -kadang dapat menyoroti kerapuhan kebahagiaan, yang mengarah pada perasaan depresi ketika seseorang menyadari sifat temporal dari kebahagiaan tersebut.