Dalam "The Poisonwood Bible," penulis Barbara Kingsolver mengeksplorasi dinamika keluarga yang kompleks dan bentrokan budaya melalui keluarga harga, yang melakukan perjalanan ke Kongo untuk perjalanan misi. Narasi ini disajikan melalui perspektif empat putri harga dan ibu mereka, mengungkapkan perjuangan mereka dengan ayah mereka yang mendominasi, Nathan, dan bagaimana kepercayaannya yang kaku mempengaruhi kehidupan mereka. Kisah ini ditetapkan dengan latar belakang pergolakan politik di Kongo, menekankan tema kolonialisme dan kesalahpahaman budaya.
Kutipan tentang istri Nathan Price sekitar seratus tahun lebih muda darinya menyoroti perbedaan usia yang mencolok dan dapat melambangkan ketidakseimbangan kekuasaan dan pemutusan generasi dalam hubungan. Kesenjangan usia ini mencerminkan tema yang lebih luas dalam buku ini, seperti eksploitasi dan pengejaran kontrol. Kingsolver menggunakan dinamika ini untuk menggambarkan konsekuensi pribadi dan budaya dari arogansi dan konsekuensi dari kegagalan untuk memahami dan terhubung dengan orang lain sepenuhnya.