Dalam "Half Broke Horses," Jeannette Walls menyampaikan gagasan bahwa narasi historis sering dibentuk oleh mereka yang berkuasa. Pernyataan itu menunjukkan bahwa ketika individu yang menipu berhasil, mereka meninggalkan warisan yang terdistorsi yang mewarnai pemahaman kita tentang masa lalu. Perspektif ini mengundang pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana cerita yang ada yang kami terima mungkin bias atau tidak lengkap.
Kutipan menggarisbawahi pentingnya memeriksa sejarah secara kritis, karena sering mencerminkan kemenangan dan perspektif yang kuat daripada kebenaran. Dinding menekankan perlunya mengakui suara dan pengalaman mereka yang telah terpinggirkan untuk mendapatkan pandangan yang lebih seimbang dari peristiwa sejarah.