Saya juga percaya bahwa orang tua, jika mereka mencintai Anda, akan menahan Anda dengan aman, di atas perairan mereka yang berputar -putar, dan kadang -kadang itu berarti Anda tidak akan pernah tahu apa yang mereka alami, dan Anda dapat memperlakukan mereka dengan tidak baik, dengan cara yang Anda tidak akan .Tapi ada cerita di balik segalanya. Bagaimana sebuah gambar berada di dinding. Bagaimana bekas luka di wajah Anda. Terkadang ceritanya sederhana, dan terkadang mereka keras dan memilukan. Tetapi di balik semua cerita Anda selalu merupakan kisah ibumu, karena miliknya adalah tempat Anda memulai.
(I also believe that parents, if they love you, will hold you up safely, above their swirling waters, and sometimes that means you'll never know what they endured, and you may treat them unkindly, in a way you otherwise wouldn't.But there's a story behind everything. How a picture got on a wall. How a scar got on your face. Sometimes the stories are simple, and sometimes they are hard and heartbreaking. But behind all your stories is always your mother's story, because hers is where yours begins.)
Kutipan mencerminkan ikatan yang mendalam antara orang tua dan anak -anak, menekankan bahwa cinta orang tua sering melibatkan pengorbanan dan tantangan yang mungkin tidak pernah dipahami oleh anak -anak. Ini menunjukkan bahwa orang tua melakukan yang terbaik untuk mendukung anak -anak mereka, sering melindungi mereka dari perjuangan mereka sendiri. Perlindungan ini dapat menyebabkan anak -anak tidak baik atau tidak menyadari kesulitan yang dihadapi orang tua mereka, menggambarkan kompleksitas hubungan keluarga.
Selain itu, kutipan ini menggarisbawahi pentingnya mengenali cerita yang membentuk identitas kita. Ini mengingatkan kita bahwa setiap bekas luka, setiap saat yang ditangkap dalam sebuah gambar, memiliki narasi di baliknya. Pada dasarnya, perjalanan seorang ibu saling terkait dengan pengalaman anaknya, menyoroti bahwa kisah kita sendiri berakar dalam dalam kehidupan mereka yang membesarkan kita.