Saya tidak pernah bisa mengetahui apakah kita harus memandang agama sebagai kebijakan asuransi jiwa atau hukuman seumur hidup. Saya bisa memahami dewa murka yang akan segera menjuntai kita semua dari kait. Dan saya bisa memahami Yesus yang lembut dan tidak berprasangka. Tapi saya tidak pernah bisa menampilkan mereka berdua tinggal di rumah yang sama.


(I could never work out whether we were to view religion as a life-insurance policy or a life sentence. I can understand a wrathful God who'd just as soon dangle us all from a hook. And I can understand a tender, unprejudiced Jesus. But I could never quite feature the two of them living in the same house.)

📖 Barbara Kingsolver

🌍 Amerika

(0 Ulasan)

Kutipan dari "The Poisonwood Bible" karya Barbara Kingsolver mencerminkan perjuangan untuk mendamaikan persepsi yang berbeda tentang Tuhan dan agama. Ini menunjukkan dikotomi antara melihat iman sebagai perlindungan dalam kehidupan atau sebagai beban untuk ditanggung. Pembicara bergulat dengan karakteristik Allah yang kontras, membayangkan baik dewa yang dendam dan sosok yang penuh kasih seperti Yesus hidup berdampingan, yang mengarah pada kebingungan tentang peran dan alam mereka.

Konflik internal ini menyoroti kompleksitas iman dan kekacauan emosional yang dapat dipanggilnya. Citra Allah sebagai penyiksa potensial versus seorang penyelamat yang penuh kasih menggambarkan interpretasi multifaset dari kehadiran ilahi. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan keyakinan mereka sendiri dan ide -ide yang sering bertentangan yang membentuk pemahaman mereka tentang spiritualitas.

Page views
10
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.