Saya bukan penggemar berat lingga, dan telah membuat pandangan saya sendiri diketahui tentang hal ini sebelumnya, jadi saya tidak mengusulkan kembali ke gagasan lingga sebagai istilah ketiga dalam setiap dan semua hubungan hasrat.
(I'm no great fan of the phallus, and have made my own views known on this subject before, so I do not propose a return to a notion of the phallus as the third term in any and all relations of desire.)
Dalam "Membatalkan Jender," Judith Butler mengungkapkan sikap kritisnya terhadap konsep tradisional lingga sebagai elemen sentral dalam memahami keinginan dan hubungan. Dia mengakui kritik sebelumnya tentang gagasan ini dan menekankan keinginannya untuk bergerak melampaui itu. Butler tidak mengadvokasi kebangkitan lingga sebagai aspek penting dari identitas atau keinginan.
Sebaliknya, ia berupaya mengeksplorasi cara -cara alternatif untuk memahami hubungan antara gender, identitas, dan keinginan yang tidak bergantung pada lingga. Pendekatan ini mencerminkan komitmennya untuk menantang norma -norma mapan dan memperluas percakapan seputar gender dan seksualitas, mempromosikan perspektif yang lebih bernuansa tentang masalah -masalah kompleks ini.