Narator merefleksikan ajaran seorang mentor, menekankan bagaimana pelajaran tentang kemanusiaan dan hubungan ini tetap ada dalam benaknya seperti ingatan yang jauh. Pengaruh mentor ini, meskipun mendalam, terasa agak dihapus dari kehidupan narator saat ini, seolah -olah itu milik waktu yang berbeda sama sekali.
Dia mengakui bahwa koneksi dan individu yang terkait dengan ajaran -ajaran ini telah memudar dari hidupnya, informasi kontak mereka hilang dalam kekacauan masa lalu. Ini menyoroti rasa nostalgia dan sifat sementara dari hubungan manusia, mengingatkannya akan pentingnya tetap terhubung dengan mereka yang memperkaya hidup kita.