Jika pintu depan dibuka, kata Barris, selama ketidakhadiran kami, kaset tape recorder saya mulai merekam. Itu di bawah sofa. Ini memiliki rekaman dua jam. Saya menempatkan tiga mikrofon Sony omnidirectional di tiga berbeda- Anda seharusnya memberi tahu saya, kata Arctor. Bagaimana jika mereka masuk melalui jendela? Kata Luckman. Atau pintu belakang? Untuk meningkatkan kemungkinan mereka masuk melalui pintu depan, Barris melanjutkan, daripada dengan cara lain yang kurang biasa, saya secara tak sengaja meninggalkan pintu depan tidak terkunci. Setelah jeda, Luckman mulai terkikik. Misalkan mereka tidak tahu itu tidak terkunci? Kata Arctor. Saya mencatatnya, kata Barris.


(If the front door is opened, Barris said, during our absence, my cassette tape recorder starts recording. It's under the couch. It has a two-hour tape. I placed three omnidirectional Sony mikes at three different-- You should have told me, Arctor said. What if they come in through the windows? Luckman said. Or the back door? To increase the chances of their making their entry via the front door, Barris continued, rather than in other less usual ways, I providentially left the front door unlocked. After a pause, Luckman began to snigger. Suppose they don't know it's unlocked? Arctor said. I put a note on it, Barris said.)

(0 Ulasan)

Dalam Philip K. Dick "A Scanner Darkly," seorang karakter bernama Barris mengungkapkan rencana yang rumit untuk memantau potensi intrusi saat ia pergi. Dia telah menyiapkan kaset tape recorder di bawah sofa yang diaktifkan saat pintu depan dibuka. Selain itu, ia secara strategis menempatkan tiga mikrofon omnidirectional untuk menangkap suara dari sudut yang berbeda. Persiapan ini mencerminkan kecemasannya tentang keamanan dan keinginannya untuk mengumpulkan informasi.

Namun, pendekatan Barris menimbulkan pertanyaan di antara teman -temannya, terutama Arctor dan Luckman. Mereka berspekulasi tentang kemungkinan bahwa penyusup dapat masuk melalui rute alternatif, seperti jendela atau pintu belakang. Barris, berusaha memastikan bahwa pintu depan adalah titik masuk mereka, bahkan telah membiarkannya tidak terkunci dan mencatatnya, menambahkan lapisan absurditas ke dalam situasi. Dialog ini menyoroti paranoia karakter dan panjangnya mereka merasa aman di dunia di mana kepercayaan cepat.

Page views
93
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.