Jika Anda mencintai seseorang, Anda mencintainya, dan ketika Anda tidak punya apa -apa lagi untuk diberikan, Anda masih memberinya cinta.
(If you loved someone, you loved him, and when you had nothing else to give, you still gave him love.)
Dalam buku "1984" oleh George Orwell, konsep cinta digambarkan sebagai tindakan murni dan tanpa pamrih yang melampaui keadaan. Karakter mengalami ikatan emosional yang mendalam, menunjukkan bahwa cinta tetap ada bahkan di saat -saat yang paling suram. Gagasan ini menyoroti ketahanan perasaan manusia dalam masyarakat yang represif di mana koneksi pribadi sangat diteliti.
Kutipan ini menekankan bahwa cinta adalah bagian mendasar dari pengalaman manusia, mampu ada secara independen dari harta benda atau kondisi eksternal. Dalam lingkungan yang menantang yang digambarkan dalam "1984," kemampuan untuk mencintai tetap menjadi kekuatan vital yang dipegang oleh karakter, menggarisbawahi pentingnya dalam mempertahankan kemanusiaan mereka di tengah -tengah penindasan.