Dengan cara yang bodoh dan keras dia berdebat politik; Dia kasar dalam ketidaksepakatannya, dan hanya kebijaksanaan yang cerdas dari tuan rumahnya yang sudah cukup untuk menyelamatkan malam itu. Betapa saya harus belajar, pikir Childan. Mereka sangat anggun dan sopan. Dan aku-orang barbar putih. Itu benar.


(In a foolish and loud manner he had argued politics; he had been rude in his disagreeing, and only the adroit tact of his host had sufficed to save the evening. How much I have to learn, Childan thought. They're so graceful and polite. And I-the white barbarian. It is true.)

(0 Ulasan)

Dalam cerita itu, Childan merenungkan perilakunya selama diskusi politik yang berubah menjadi tidak menyenangkan karena argumennya yang keras dan bodoh. Kecerdasannya dalam ketidaksepakatan hampir merusak malam itu, tetapi kebijaksanaan terampil tuan rumahnya berhasil meredakan ketegangan dan menyelamatkan situasi. Pengalaman ini menyoroti kekurangannya sendiri dalam rahmat dan kesopanan sosial.

Childan merasakan ketidakcukupan, membandingkan dirinya dengan orang -orang di sekitarnya yang lebih halus dan sopan. Dia mengakui perilakunya sendiri sebagai kasar dan biadab berbeda dengan perilaku canggih orang lain, mendorongnya untuk menyadari betapa dia harus belajar tentang etiket dan komunikasi.

Page views
40
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.