Di tempat tidur malam itu, dalam kegelapan, dengan panggilan jam alarmnya yang menyala dari meja samping tempat tidur, dia bertanya pada dirinya sendiri apakah seseorang dapat memaksakan diri untuk menyukai seseorang, atau apakah seseorang hanya dapat menciptakan kondisi untuk kasih sayang yang muncul dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada dan ada yang ada dan ada dan ada yang ada dan Semoga itu terjadi secara spontan.


(In bed that night, in the darkness, with the illuminated dial of her alarm clock glowing from the bedside table, she asked herself whether one could force oneself to like somebody, or whether one could merely create the conditions for affection to come into existence and hope that it did, spontaneously.)

(0 Ulasan)

Di malam yang tenang, saat dia berbaring di tempat tidur dengan cahaya lembut jam alarm di sampingnya, protagonis merenungkan kompleksitas emosi manusia. Dia merenungkan apakah mungkin untuk secara sadar mengembangkan perasaan terhadap seseorang atau jika kasih sayang harus muncul secara alami dari waktu ke waktu. Refleksi internal ini menyoroti perjuangannya dengan hubungan interpersonal dan sifat cinta.

Gagasan bahwa kasih sayang mungkin membutuhkan kondisi spesifik untuk berkembang menunjukkan pemahaman tentang kerentanan emosional dan ketidakpastian koneksi manusia. Dia mempertimbangkan keseimbangan antara upaya dan spontanitas dalam hubungan, menggambarkan penyelidikan yang lebih dalam tentang esensi ketertarikan dan ikatan emosional.

Page views
2
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.