Di Dwimordene, di Lorienseldom telah berjalan kaki manusia, beberapa mata fana telah melihat cahaya yang ada di sana, panjang dan cerah. Galadriel! Galadriel! Jelas adalah air sumur Anda; putih adalah bintang di tangan putih Anda; Tanpa ganti, tidak ternoda daun dan tanah di Dwimordene, di Lorienmore Fair daripada pikiran orang -orang fana.
(In Dwimordene,in LorienSeldom have walked the feet of Men, Few mortal eyes have seen the lightThat lies there ever,long and bright. Galadriel!Galadriel! Clear is the water of your well;White is the star in your white hand; Unmarred,unstained is leaf and land In Dwimordene,in LorienMore fair than thoughts of Mortal Men.)
Di ranah Dwimordene yang mempesona di dalam Lothlórien, kehadiran pria jarang terjadi, dan sedikit yang melihat sekilas keindahannya yang kekal dan bercahaya. Tanah itu digambarkan sebagai tempat mistis yang sering disembunyikan dari mata fana, di mana cahaya bertahan dengan cemerlang, melambangkan kemegahan yang hampir ilahi. Ayat ini menyoroti keajaiban dan kualitas halus Lothlórien, mengundang pembaca untuk menghargai sihirnya.
Puisi itu juga memberikan penghormatan kepada Galadriel, ratu peri, yang sumurnya merupakan sumber kejelasan dan kemurnian. Bintang putihnya mewakili harapan dan bimbingan, sementara keindahan tanah yang tak tersentuh menandakan harmoni yang melampaui pengalaman manusia. Secara keseluruhan, perikop ini menangkap esensi Lothlórien sebagai tempat perlindungan yang tidak tersentuh oleh kegelapan, menyajikannya sebagai ranah ideal yang melebihi imajinasi manusia.