Ini seperti bertanya, seperti apa penipu itu? Kata Arctor. Saya berbicara satu kali dengan dealer hash besar yang telah ditangkap dengan sepuluh pon hash yang dimilikinya. Saya bertanya kepadanya seperti apa nark yang merusaknya. Anda tahu, apa - apa yang mereka sebut mereka? - Agen pembelian yang keluar dan berpose sebagai teman dari seorang teman dan membuatnya menjualnya beberapa hash. Kata Barris, berselang, sama seperti kita. Lebih dari itu, kata Arctor. Bung hash-dealer-dia sudah dijatuhi hukuman dan pergi pada hari berikutnya-dia mengatakan kepada saya, 'Mereka memiliki rambut yang lebih panjang daripada kita.' Jadi saya kira moral itu, menjauhlah dari orang -orang yang terlihat sama seperti kita.
(It's like asking, what's an impostor look like? Arctor said. I talked one time to a big hash dealer who'd been busted with ten pounds of hash in his possession. I asked him what the nark who busted him looked like. You know, the -- what do they call them? -- buying agent that came out and posed as a friend of a friend and got him to sell him some hash.Looked, Barris said, winding string, just like us.More so, Arctor said. The hash-dealer dude -- he'd already been sentenced and was going in the following day -- he told me, 'They have longer hair than we do.' So I guess the moral of that is, Stay away from guys looking the same as us.)
Dalam Philip K. Dick "A Scanner Darkly," karakter Arctor merefleksikan sifat penipuan dan identitas dengan menceritakan percakapan dengan dealer hash. Dealer mengungkapkan bahwa agen penyamaran yang menyamar sebagai pembeli tampak seperti dia dan rekan -rekannya, menekankan gagasan bahwa bahaya sering kali berasal dari mereka yang berbaur. Ini menyoroti kesulitan dalam membedakan antara teman dan musuh dalam masyarakat yang penuh dengan pengkhianatan.
Anecdote Arctor berfungsi sebagai kisah peringatan tentang kesamaan dangkal antara individu yang terlibat dalam kegiatan terlarang. Pengamatan dealer hash bahwa agen yang menyamar bahkan mungkin memiliki rambut yang lebih panjang menggarisbawahi kebenaran yang meresahkan bahwa orang yang tampaknya berbagi sifat umum dapat memiliki niat yang sangat berbeda. Ini menunjukkan moral yang lebih dalam: untuk waspada terhadap mereka yang tampak terlalu mirip dengan diri sendiri, karena mereka mungkin bukan apa yang terlihat.