Jauhkan, jauhkan, Joe yang lapar menjerit. Kataku menjauh, jauhkan, kau sial, bajingan. Setidaknya kami mengetahui apa yang dia impikan, Dunbar mengamati dengan masam. Dia bermimpi tentang goddam yang bau wanita pelacur yang buruk.
(Keep away, keep away, Hungry Joe screamed. I said keep away, keep away, you goddam stinking lousy son of a bitch. At least we found out what he dreams about, Dunbar observed wryly. He dreams about goddam stinking lousy sons of bitches.)
Dalam "Catch-22" oleh Joseph Heller, sebuah adegan terungkap di mana karakter bernama Hungry Joe berteriak dalam kesusahan. Teriak paniknya untuk menjaga jarak dari orang lain mengungkapkan kecemasan dan paranoia yang mendalam. Intensitas emosinya jelas ketika ia mengungkapkan penghinaan terhadap orang -orang di sekitarnya, menunjukkan keadaan mentalnya yang rapuh. Karakter lain, Dunbar, menawarkan komentar sinis tentang situasi Hungry Joe. Dia merefleksikan sifat ketakutan Joe, menunjukkan bahwa mimpi buruknya dipenuhi orang -orang yang dia rasa jijik, menunjukkan bahwa kekacauan Joe bukan hanya eksternal tetapi juga sangat diinternalisasi. Dinamika ini menggambarkan dampak besar perang terhadap jiwa tentara.
Jauhkan, jauhkan, Joe yang lapar menjerit. Kataku menjauh, jauhkan, kau sial, bajingan. Setidaknya kami mengetahui apa yang dia impikan, Dunbar mengamati dengan masam. Dia bermimpi tentang goddam yang bau wanita pelacur yang buruk.