- bersyukur karena sehat. - Pastikan Anda tidak selalu. - Saya senang Anda hidup. - Marah karena kamu harus mati. "Segalanya bisa lebih buruk," teriak istri Scheisskopf. "Mereka bisa lebih baik," kata Yossarian dengan penuh semangat.
(- Be grateful for being healthy. - Make sure you won't always be. - I'm glad you live. - Get angry that you have to die. "Things could be worse," Scheisskopf's wife shouted. "They could be damn better," Yossarian said passionately.)
Dalam "Catch-22" karya Joseph Heller, narasi ini mengeksplorasi kompleksitas hidup dan mati melalui refleksi karakter yang mendalam tentang kesehatan dan kematian. Penekanan pada rasa terima kasih untuk kesehatan marah oleh pemahaman bahwa itu bukan keadaan permanen. Respon emosional Yossarian menangkap frustrasi hidup di bawah bayang -bayang kefanaan, ketika ia bergulat dengan kenyataan pahit bahwa kehidupan, meskipun berharga, juga cepat berlalu.
Di tengah kekacauan perang, percakapan antar karakter menggambarkan kontras yang mencolok antara penerimaan dan kemarahan terhadap ketidakadilan kehidupan. Istri Scheisskopf mengakui potensi penderitaan, sementara Retort Yossarian menunjukkan kerinduan untuk keberadaan yang lebih menguntungkan. Pertukaran ini mengungkapkan perjuangan karakter untuk menemukan makna dalam pengalaman mereka, pada akhirnya menekankan keseimbangan yang halus antara rasa terima kasih dan frustrasi dalam menghadapi ketidakpastian kehidupan.