Melihat ke Vax, Barat membayangkan dia melihat diagram organisasi perusahaan DEC. Dia merasa bahwa Vax terlalu rumit. Dia tidak suka, misalnya, sistem di mana berbagai bagian mesin berkomunikasi satu sama lain; Demi seleranya, ada terlalu banyak protokol yang terlibat. Dia memutuskan bahwa Vax mewujudkan kelemahan dalam organisasi perusahaan DEC. Mesin itu menyatakan bahwa gaya birokrasi perusahaan yang sangat sukses. Apakah ini benar? Barat mengatakan itu tidak masalah, itu adalah teori yang berguna.
(Looking into the VAX, West had imagined he saw a diagram of DEC's corporate organization. He felt that VAX was too complicated. He did not like, for instance, the system by which various parts of the machine communicated with each other; for his taste, there was too much protocol involved. He decided that VAX embodied flaws in DEC's corporate organization. The machine expressed that phenomenally successful company's cautious, bureaucratic style. Was this true? West said it didn't matter, it was a useful theory.)
Barat memandang sistem VAX bukan hanya komputer tetapi cerminan dari organisasi internal Digital Equipment Corporation (DEC). Dia menemukan mesin itu terlalu kompleks, terutama tidak menyukai protokol berlebihan yang mengatur komunikasi di antara bagian -bagiannya. Kompleksitas ini membuatnya percaya bahwa Vax mencerminkan sifat yang hati -hati dan birokratis dari DEC secara keseluruhan.
Terlepas dari perspektif kritisnya, Barat mengakui bahwa teorinya tentang hubungan Vax dengan kelemahan organisasi DEC mungkin tidak selalu benar. Dia menekankan bahwa itu masih merupakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami desain dan operasi mesin, menunjukkan bahwa kadang -kadang memeriksa sistem melalui lensa organisasi yang lebih luas dapat menghasilkan wawasan yang bermanfaat.