Ayah Mayor Mayor adalah seorang pria yang takut akan Tuhan yang idenya tentang lelucon yang baik adalah berbohong tentang usianya. Dia adalah seorang petani yang telah lama dibingungkan, seorang individualis kasar yang takut akan Tuhan, mencintai kebebasan, yang berpegang teguh pada hukum yang memegang bantuan federal itu kepada siapa pun tetapi petani merayap sosialisme. Dia menganjurkan penghematan dan kerja keras dan tidak setuju dengan wanita longgar yang menolaknya.
(Major Major's father was a sober God-fearing man whose idea of a good joke was to lie about his age. He was a long-limbed farmer, a God-fearing, freedom-loving, law-abiding rugged individualist who held that federal aid to anyone but farmers was creeping socialism. He advocated thrift and hard work and disapproved of loose women who turned him down.)
Ayah Mayor Mayor adalah individu yang berprinsip dan sadar, mewujudkan sifat -sifat petani tradisional. Dia percaya pada kerja keras, penghematan, dan kemerdekaan, menolak bantuan federal untuk siapa pun kecuali petani, yang menurutnya pantas mendapatkan dukungan. Pandangannya yang kuat juga membawanya untuk tidak menyetujui wanita yang tidak memenuhi standar moralnya, menunjukkan rasa nilai -nilai yang kaku.
Terlepas dari sikapnya yang serius, ayah Mayor Mayor memiliki selera humor yang tercermin dalam kegemarannya untuk bercanda tentang usianya. Kontras ini menggambarkan kompleksitas karakternya, menggabungkan keyakinan ketat dengan sisi yang ringan, mengungkapkan bagaimana sifat-sifat seperti itu membentuk asuhan dan perspektif mayor mayor.