Kutipan menekankan bahwa individu sering beralih ke alkohol mencari keberanian, namun apa yang biasanya mereka temukan adalah kehilangan ketakutan daripada perolehan keberanian sejati. Ini menyoroti kesalahpahaman mendasar tentang efek minum. Alih -alih menumbuhkan keberanian, alkohol menciptakan pelarian sementara dari kecemasan dan hambatan, yang dapat menyebabkan perilaku sembrono.
Selain itu, contoh seorang lelaki mabuk yang melangkah dari tebing menggambarkan bahwa tindakan seperti itu bukan berasal dari keberanian, tetapi dari keadaan kelupaan. Ini berfungsi sebagai pengingat pedih bahwa keberanian sejati bukan tentang tidak adanya ketakutan; Sebaliknya, ini tentang menghadapi dan mengelola ketakutan itu secara bertanggung jawab. Kutipan ini mengkritik rasa keberanian yang salah yang mungkin diberikan alkohol, mempromosikan gagasan bahwa kekuatan sejati berasal dari menghadapi tantangan seseorang dengan tenang.