Di Jeannette Walls '"Half Broke Horses," sang protagonis merenungkan perspektif ibunya tentang pentingnya pendidikan. Ibunya menyiratkan bahwa setelah mengalami pernikahan yang gagal dapat menghalangi peluangnya untuk menemukan pasangan yang baik, menunjukkan bahwa mengejar kuliah adalah pilihan praktis untuk masa depannya. Ini menyoroti tekanan dan harapan sosial yang diberikan kepada wanita mengenai pernikahan dan stabilitas.
Komentar ibu menunjukkan bahwa begitu seorang wanita telah menikah, nilainya yang dirasakan dapat berkurang, membandingkannya dengan paket yang dibuka yang tidak memiliki daya tarik. Metafora ini menggarisbawahi stigma yang tersisa di sekitar perceraian dan keyakinan kuno tentang nilai seorang wanita yang terikat pada status perkawinannya. Pada akhirnya, saran ibunya mendorongnya untuk memprioritaskan kemandirian dan swasembada melalui pendidikan.