Ya Tuhan, kamu adalah Tuhanku, dengan sungguh -sungguh aku mencarimu; Jiwaku haus untukmu, tubuhku merindukanmu, di tanah yang kering dan lelah di mana tidak ada air {Mazmur 63: 1}. Kita mungkin membayangkan kita menginginkan seribu hal yang berbeda, tetapi Tuhan adalah orang yang sangat kita rindukan. Kehadirannya membawa kepuasan; Ketidakhadirannya membawa haus dan kerinduan.
(O God, you are my God, earnestly I seek you; my soul thirsts for you, my body longs for you, in a dry and weary land where there is no water {Psalm 63:1}. We may imagine we want a thousand different things, but God is the one we really long for. His presence brings satisfaction; his absence brings thirst and longing.)
Kutipan dari Mazmur 63: 1 mengungkapkan kerinduan spiritual yang mendalam untuk Tuhan, menggambarkannya sebagai hal yang penting bagi pemenuhan kita. Itu menekankan bahwa, meskipun kita dapat mengejar berbagai keinginan, pada akhirnya, kehadiran Allah yang benar -benar memuaskan hati kita. Kerinduan ini digambarkan sebagai kehausan di tanah tandus, menyoroti kebutuhan kita akan hubungan ilahi di tengah tantangan kehidupan.
Randy Alcorn, dalam bukunya "Heaven," merefleksikan ide ini, menunjukkan bahwa keinginan sejati kita adalah untuk Tuhan, yang membawa kegembiraan dan kepuasan. Sebaliknya, ketika kita merasa jauh darinya, kita mengalami rasa kering dan kerinduan yang tidak terpenuhi. Ini menggambarkan hubungan yang mendalam antara kehausan spiritual kita dan kemampuan Tuhan untuk memadamkannya, mengingatkan kita akan pentingnya mencari Dia dalam setiap aspek kehidupan kita.