Oh, mereka baik -baik saja, Orr meyakinkannya tentang lalat di mata Appleby setelah pertarungan kepalan tangan Yossarian di klub petugas, meskipun dia mungkin bahkan tidak mengetahuinya. Itu sebabnya dia tidak bisa melihat sesuatu sebagaimana adanya. Kenapa dia tidak mengetahuinya? Tanya Yossarian. Karena dia punya lalat di matanya, Orr menjelaskan dengan kesabaran yang berlebihan. Bagaimana dia bisa melihat dia punya lalat di matanya jika dia punya lalat di matanya?


(Oh, they're there all right, Orr had assured him about the flies in Appleby's eyes after Yossarian's fist fight in the officers' club, although he probably doesn't even know it. That's why he can't see things as they really are. How come he doesn't know it? inquired Yossarian. Because he's got flies in his eyes, Orr explained with exaggerated patience. How can he see he's got flies in his eyes if he's got flies in his eyes?)

📖 Joseph Heller

🌍 Amerika

🎂 May 1, 1923  –  ⚰️ December 12, 1999
(0 Ulasan)

Dalam "Catch-22" oleh Joseph Heller, dialog antara Yossarian dan Orr menyoroti tema persepsi versus kenyataan. Orr menjelaskan bahwa Appleby tidak menyadari "lalat di matanya," yang berfungsi sebagai metafora bagi ketidakmampuannya untuk melihat kebenaran situasinya. Pertukaran ini menggambarkan bagaimana perspektif seseorang dapat dikaburkan oleh ketidaktahuan atau penolakan, sehingga sulit untuk memahami dunia secara akurat. Kebingungan Yossarian mencerminkan perjuangan untuk memahami mengapa beberapa orang tetap tidak menyadari kelemahan mereka atau realitas di sekitarnya.

Analogi Orr menggarisbawahi tantangan kesadaran diri dan disonansi kognitif. Konsep memiliki "lalat di mata seseorang" dengan cerdik menyampaikan bagaimana gangguan atau bintik -bintik buta dapat mencegah seseorang mengenali kekurangan mereka sendiri. Heller menggunakan metafora ini tidak hanya untuk mengkritik ketidaktahuan karakter tetapi juga untuk mengeksplorasi tema perang, penolakan, dan kondisi manusia yang lebih luas. Pada akhirnya, diskusi menunjukkan absurditas dan kompleksitas persepsi manusia di dunia yang kacau.

Page views
93
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.