Dalam buku "sudah mati" oleh Charlie Huston, narator mengungkapkan keinginan untuk menjadi lebih berani dan jujur tentang perasaannya pada seseorang yang sangat dia pedulikan. Dia membayangkan momen masa depan ketika dia dapat dengan percaya diri mengakui cinta dan keinginannya untuk eksklusivitas, memimpikan saat ketika dia dapat terhubung dengannya pada tingkat yang lebih mendalam.
Namun, sampai dia menemukan keberanian itu, hubungan mereka tetap berada di ranah persahabatan. Narator bergulat dengan perjuangan internalnya, menyadari bahwa cinta membutuhkan kerentanan dan keberanian, yang belum dikerahkannya. Kerinduannya menyoroti kompleksitas emosi yang tak terucapkan dan harapan untuk hubungan yang lebih dalam di masa depan.