Mungkin kepercayaan harus disertai dengan akal sehat, dan dosis realisme yang besar tentang sifat manusia. Tapi itu akan membutuhkan banyak pemikiran, dan istirahat teh tidak berlangsung selamanya.
(Perhaps trust had to be accompanied by a measure of common sense, and a hefty dose of realism about human nature. But that would need a lot of thinking about, and the tea break did not go on forever.)
Kutipan ini menyoroti gagasan bahwa kepercayaan harus marah dengan kepraktisan dan pemahaman tentang perilaku manusia. Ini menunjukkan bahwa sementara kepercayaan sangat penting, itu tidak dapat ada dalam kekosongan; Perspektif yang realistis tentang sifat orang harus menyertainya. Ini mencerminkan pandangan yang bernuansa tentang hubungan di mana iman buta dapat menyebabkan kekecewaan.
Penyebutan membutuhkan lebih banyak pemikiran menyiratkan bahwa sampai pada keseimbangan ini tidak sederhana dan membutuhkan pertimbangan yang cermat. Namun, referensi untuk waktu istirahat teh yang terbatas melambangkan urgensi mengatasi ide -ide kompleks ini di tengah -tengah kehidupan sehari -hari, menekankan bahwa sementara pikiran -pikiran ini penting, mereka sering dapat ditunda.