Puji bukan hari sampai malam tiba, seorang wanita sampai dia dibakar, pedang sampai dicoba, seorang gadis sampai dia menikah, es sampai disilang, bir sampai diminum.
(Praise not the day until evening has come, a woman until she is burnt, a sword until it is tried, a maiden until she is married, ice until it has been crossed, beer until it has been drunk.)
Kutipan ini menyoroti pentingnya kesabaran dan kehati -hatian dalam mengevaluasi pengalaman dan individu. Ini menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh bergegas menghakimi atau memuji sampai mereka sepenuhnya mengamati hasil dari suatu situasi. Dengan menekankan keadaan seperti kedatangan malam atau persidangan pedang, kutipan menunjukkan bahwa pemahaman yang benar membutuhkan waktu dan pengalaman.
Selain itu, penyebutan hubungan dan tantangan, seperti pernikahan dan melintasi es, memperkuat gagasan bahwa waktu mengungkapkan nilai dan karakter yang sebenarnya. Kebijaksanaan dalam kata -kata ini menganjurkan pendekatan yang cermat terhadap ketidakpastian kehidupan, mendesak kita untuk memesan penghargaan kita sampai kita menyaksikan perjalanan lengkap peristiwa atau manusia.