Dia peduli. Dia memberi omong kosong. Ketika saya bahkan tidak memiliki harga diri untuk menjaga diri saya tetap hidup, dia mengoleskan luka saya dan saya jatuh kembali menjadi seorang putra; Saya jatuh semudah Anda jatuh ke bantal di malam hari. Dan saya tidak ingin itu berakhir. Itulah cara terbaik yang bisa saya jelaskan. Saya tahu itu tidak mungkin. Tapi saya tidak ingin itu berakhir.
(She cared. She gave a crap. When I lacked even the self-respect to keep myself alive, she dabbed my cuts and I fell back into being a son; I fell as easily as you fall into your pillow at night. And I didn't want it to end. That's the best way I can explain it. I knew it was impossible. But I didn't want it to end.)
Kutipan ini mencerminkan dampak mendalam dari individu yang penuh perhatian selama masa kekacauan pribadi yang mendalam. Pembicara mengakui masa lalu di mana harga diri tidak ada, menyoroti rasa putus asa. Individu ini, yang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang yang tulus, memberikan penghiburan dan perhatian, membantu pembicara berhubungan kembali dengan identitasnya sebagai seorang putra. Kelembutan hubungan ini diilustrasikan dengan jelas melalui gambaran jatuh kembali ke dalam kenyamanan bantal, melambangkan keamanan dan penerimaan.
...