Tentunya hati bukanlah tempat yang pas untuk membenci kebencian. Tapi di mana tempatnya? Aku tidak tahu. Itu adalah salah satu alam semesta yang tidak diketahui. Tampaknya Tuhan benar -benar senang mengacaukan segalanya, karena karena tidak menciptakan tempat tertentu untuk menampung kebencian, mereka telah memprovokasi kekacauan kekal. Membenci kita selamanya memburu tempat berlindung, menyodok hidungnya di mana seharusnya tidak, mengambil alih situs yang disediakan untuk orang lain, selalu memaksakan cinta.


(Surely the heart is not a fitting place to house hatred. But where is its place? I don't know. That is one of the universe's Unknowns. It would seem that the God's truly delight in messing things up, for in not having created a particular spot to house hatred, they have provoked eternal chaos. Hatred us forever hunting down a refuge, poking it's nose where it shouldn't, taking over sites reserved for others, invariably forcing out love.)

📖 Laura Esquivel

 |  👨‍💼 Pengarang

(0 Ulasan)

Perikop ini mencerminkan konsep kebencian dan sifatnya yang tidak kompatibel dengan cinta, menunjukkan bahwa hati bukanlah tempat tinggal yang tepat untuk negativitas seperti itu. Penulis mengungkapkan ketidakpastian tentang di mana kebencian benar -benar berasal, menunjukkan bahwa kurangnya kejelasan ini adalah salah satu misteri keberadaan. Tidak adanya tempat yang ditunjuk untuk kebencian menyebabkan kebingungan dan gangguan dalam emosi dan hubungan manusia.

Kebencian digambarkan sebagai kekuatan tanpa henti yang mengganggu ruang yang dimaksudkan...

Page views
57
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.