Pendeta telah menguasai, dalam saat intuisi ilahi, teknik praktis rasionalisasi pelindung, dan dia gembira dengan penemuannya. Itu ajaib. Itu hampir tidak ada trik sama sekali, dia melihat, untuk mengubah wakil menjadi kebajikan dan memfitnah menjadi kebenaran, impotensi menjadi pantang, kesombongan menjadi kerendahan hati, menjarah ke dalam filantropi, pencurian menjadi kehormatan, penistaan ​​menjadi kebijaksanaan, kebrutalan menjadi patriotisme, dan sadisme menjadi keadilan. Siapa pun bisa melakukannya; Tidak diperlukan otak sama sekali. Itu hanya tidak membutuhkan karakter.


(The chaplain had mastered, in a moment of divine intuition, the handy technique of protective rationalization, and he was exhilarated by his discovery. It was miraculous. It was almost no trick at all, he saw, to turn vice into virtue and slander into truth, impotence into abstinence, arrogance into humility, plunder into philanthropy, thievery into honor, blasphemy into wisdom, brutality into patriotism, and sadism into justice. Anybody could do it; it required no brains at all. It merely required no character.)

📖 Joseph Heller

🌍 Amerika

🎂 May 1, 1923  –  ⚰️ December 12, 1999
(0 Ulasan)

Chaplain dalam "Catch-22" mengalami momen wahyu saat ia menemukan teknik rasionalisasi pelindung. Dia merasa hampir mudah untuk mengubah kualitas negatif menjadi yang positif, menggambarkan perubahan besar dalam perspektif. Kesadaran ini memberinya rasa kegembiraan, ketika ia melihat kemudahan yang dapat dibenarkan seseorang untuk membenarkan tindakan tidak bermoral dengan menafsirkan kembali makna mereka. Wawasannya mengarah pada pemahaman yang kuat tentang bagaimana persepsi dapat mengubah realitas.

Konsep ini menekankan gagasan bahwa batas -batas moral dapat dikaburkan oleh pemikiran rasional, memungkinkan individu untuk membenarkan perilaku mereka, terlepas dari implikasi etisnya. Pendeta mengakui bahwa memanipulasi persepsi ini membutuhkan sedikit kecerdasan tetapi kurangnya karakter, menyoroti kritik gelap tentang bagaimana masyarakat dapat memaafkan atau mengabaikan wakil penyamaran sebagai kebajikan. Twist ironis ini berfungsi untuk mempertanyakan integritas penilaian moral di dunia yang kacau.

Page views
82
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.