Hari dia mengetahui bahwa dia sakit parah adalah hari dia kehilangan minat pada daya beli.
(The day he learned that he was terminally ill was the day he lost interest in his purchasing power.)
Saat dia menemukan dia sakit parah, dia menyadari bahwa harta benda dan kemampuan untuk membeli barang -barang yang tidak lagi penting baginya. Prioritasnya bergeser sepenuhnya saat ia menghadapi kefanaannya, yang menyebabkan perubahan besar dalam pandangan hidupnya. Alih -alih berfokus pada akumulasi kekayaan dan barang -barang, ia mulai merenungkan aspek keberadaan yang lebih dalam dan lebih bermakna.
Wahyu ini menggarisbawahi tema yang signifikan dalam "Selasa dengan Morrie," menekankan bahwa pemenuhan yang benar...