Mata adalah jendela jiwa ... itu adalah pepatah yang sudah usang, klise sekarang, tetapi Isabel telah membaca ilmu saraf itu, yang memvalidasi begitu banyak keyakinan kuno yang intuitif tentang siapa kita dan bagaimana kita menjalani kehidupan kita, Sekarang mengkonfirmasi wawasan ini juga. Bagian otak yang paling erat terkait dengan kesadaran diri, korteks prefrontal ventromedial, terletak tepat di belakang mata. Jadi di situlah kami berada-di situlah jiwa dapat ditemukan, jika dapat ditemukan di mana saja.


(The eyes are the window of the soul…it was such a well-worn adage, a cliché by now, but Isabel had read that neuroscience, which was validating so many intuitive, ancient beliefs about who we were and how we lived our lives, now confirmed this insight too. The part of the brain that was most closely associated with self-awareness, the ventromedial prefrontal cortex, lay directly behind the eyes. So that was where we were located-that was where the soul was to be found, if it were to be found anywhere.)

(0 Ulasan)

Isabel merefleksikan pepatah bahwa "mata adalah jendela bagi jiwa," yang telah menjadi klise dari waktu ke waktu. Dia merasa menarik bahwa ilmu saraf mulai mendukung keyakinan kuno seperti itu. Ini menunjukkan hubungan antara persepsi kita tentang jiwa dan biologi otak kita, khususnya di ranah kesadaran diri.

Secara khusus, dia mengetahui bahwa korteks prefrontal ventromedial, area otak yang terkait dengan kesadaran diri, terletak di belakang mata. Ini menunjukkan bahwa rasa identitas kita dan mungkin bahkan esensi jiwa kita terkait erat dengan bagian otak ini, memperkuat gagasan bahwa diri kita dapat dipahami melalui cara kita memandang dan berkomunikasi melalui mata kita.

Page views
26
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.