Pertama kali Yossarian melihat pendeta dia jatuh cinta padanya.
(The first time Yossarian saw the chaplain he fell madly in love with him.)
Dalam "Catch-22" karya Joseph Heller, sang protagonis Yossarian mengalami kekaguman yang hebat bagi pendeta pada pertemuan pertama mereka. Reaksi ini menyoroti kerinduan Yossarian akan koneksi dan pemahaman dalam lingkungan perang yang kacau dan absurd. Chaplain mewujudkan rasa kasih sayang dan moralitas yang sangat kontras dengan kegilaan di sekitar Yossarian dan rekan -rekan prajuritnya.
Kegilaan ini melambangkan pencarian Yossarian untuk hiburan di dunia yang sering terasa tidak teratur dan bermusuhan. Heller menggunakan hubungan ini untuk mengeksplorasi tema -tema iman dan hubungan manusia di tengah kehancuran perang, menekankan betapa pentingnya ikatan ini bagi kelangsungan hidup dan kewarasan pribadi. Kecintaan Yossarian untuk pendeta menggambarkan kebutuhannya yang lebih dalam akan harapan dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa.