Buku "For the Love of a Son" karya Jean Sasson menggali realitas suram yang dihadapi perempuan di Afghanistan, menyoroti penindasan mendalam yang mereka alami dalam masyarakat yang didominasi oleh laki-laki. Hal ini menggambarkan lanskap di mana dinamika kekuasaan merampas hak-hak perempuan dan menentukan nilai mereka hanya berdasarkan gender, sehingga menutupi kualitas lain seperti kekayaan atau kecerdasan.
Sasson menekankan ketahanan perempuan Afghanistan yang, meskipun berada dalam kondisi yang sulit, tetap berpegang teguh pada harapan dan keyakinan sebagai satu-satunya alat dukungan mereka. Narasi ini menyoroti tantangan yang mereka hadapi dan kekuatan yang mereka kumpulkan untuk menghadapi kejahatan yang terus ada di masyarakat mereka.