Satu-satunya akhir yang terlihat adalah milik Yossarian, dan dia mungkin tetap di rumah sakit sampai kiamat bukan karena Texas patriotik dengan rahangnya yang infundibuliform dan senyumnya yang kental dan tidak bisa dihancurkan retak selamanya di depan wajahnya seperti pinggiran topi sepuluh galon hitam.
(The only end in sight was Yossarian's own, and he might have remained in the hospital until doomsday had it not been for that patriotic Texan with his infundibuliform jowls and his lumpy, rumpleheaded, indestructible smile cracked forever across the front of his face like the brim of a black ten-gallon hat.)
(0 Ulasan)

Dalam "Catch-22" karya Joseph Heller, sang protagonis Yossarian mendapati dirinya terperangkap dalam siklus absurditas dan keputusasaan, yang ingin melarikan diri dari kegilaan perang. Situasinya menjadi mengerikan, dan satu -satunya akhir yang bisa ia perhatikan adalah kematiannya sendiri. Rumah sakit Yossarian tinggal melambangkan keinginannya untuk menghindari kengerian pertempuran, mencerminkan kekacauan batinnya dan gravitasi dampak perang terhadap kewarasan.

Namun, keengganannya untuk meninggalkan rumah sakit mulai berubah karena pengaruh orang Texas yang ceria. Karakter ini, dengan fitur -fitur khasnya dan kepositifannya yang keras, mencontohkan persahabatan yang aneh dan interaksi aneh yang mendefinisikan novel. Terlepas dari kegelapan di sekitar Yossarian, senyum Texas yang tak tergoyahkan berfungsi sebagai pengingat ketahanan dan keinginan untuk bertahan hidup, bahkan di tengah kekacauan.

Votes
0
Page views
71
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.
Lihat Lainnya »

Popular quotes