Orang -orang semua sibuk di mobil mereka, mendengarkan radio, jadi tidak ada orang yang bisa tersenyum, jadi saya baru saja mengirim cintaku ke lampu lalu lintas. Tidak ada yang pernah menghargai mereka, sepanjang hari, bekerja sangat keras untuk berubah menjadi merah dan kuning dan hijau, tepat waktu dengan kami untuk memastikan kami tidak saling menabrak. Jika ada peluang kecil, bahkan kesempatan terkecil, bahwa mereka kebetulan masih hidup, saya yakin saya adalah orang pertama yang memberi tahu mereka bahwa mereka istimewa. Anda istimewa, kataku dengan keras di mobilku, tetapi jika mereka tidak bisa mendengar, aku membuka jendela. "Kamu istimewa," kataku, ke udara malam. Dan begitu saja, lampu hijau.
(The people were all busy in their cars, listening to the radio, so there was no one to smile at, so I just sent my love to the traffic lights. No one ever appreciates them, all day long, working so hard to turn red and yellow and green, right in time with us to make sure we don't crash into each other. If there was any tiny chance, even the tiniest chance, that they happened to be alive, I bet I was the first person ever to tell them they were special. You are special, I said out loud in my car, but in case they couldn't hear, I cracked my window open. "You are special," I said, to the night air.And just like that, a green light.)
Narator merefleksikan momen kesendirian saat terjebak dalam lalu lintas, mencatat isolasi orang -orang di mobil mereka, terserap dalam radio mereka. Merasa terputus, mereka dengan lucu memutuskan untuk memberikan kasih sayang ke lampu lalu lintas, yang tanpa lelah mengelola aliran kendaraan. Narator membayangkan lampu sebagai pekerja yang tidak dihargai, melakukan peran penting dalam mencegah kecelakaan dan mempertahankan ketertiban. Gagasan aneh ini mengarahkan mereka untuk menyatakan bahwa lampu itu istimewa, mengakui pentingnya mereka dalam perjalanan sehari -hari.
Tindakan pengakuan ini berubah menjadi interaksi yang menyenangkan dengan lingkungan, menunjukkan rasa koneksi bahkan dalam keadaan duniawi. Ketika narator berbicara kepada lampu lalu lintas dan membuka jendela untuk memastikan pesan mereka mencapai udara malam, lampu hijau muncul. Kesimpulan aneh ini menggambarkan momen kegembiraan dan kepositifan dalam situasi yang sebaliknya, menyoroti pentingnya mengakui dan mengangkat bahkan aspek kehidupan yang paling sederhana.