Alam semesta tidak akan pernah padam karena ketika kegelapan tampaknya telah membekap semua, untuk benar -benar transenden, benih cahaya baru terlahir kembali di kedalaman. Itulah caranya. Ketika biji jatuh, ia jatuh ke bumi, ke tanah. Dan di bawahnya, tidak terlihat, itu menjadi hidup.


(The universe will never be extinguished because just when the darkness seems to have smothered all, to be truly transcendent, the new seeds of light are reborn in the very depths. That is the Way. When the seed falls, it falls into the earth, into the soil. And beneath, out of sight, it comes to life.)

(0 Ulasan)

Kutipan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang keberadaan dan pembaruan. Ini menunjukkan bahwa bahkan di saat -saat paling gelap, ketika tampaknya semua harapan hilang, kemungkinan baru dan cahaya muncul dari dalam kedalaman keputusasaan. Siklus kegelapan dan cahaya ini disajikan sebagai aspek mendasar dari realitas, menggambarkan bahwa tantangan dapat menyebabkan pertumbuhan pribadi dan awal yang baru. Metafora benih yang jatuh ke bumi melambangkan potensi tersembunyi yang mungkin tidak kita lihat.

Dengan cara ini, kutipan menekankan ketahanan dan transformasi. Ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang berkelanjutan di mana hambatan pada akhirnya dapat menyebabkan peremajaan. Sama seperti benih harus berkecambah di tanah yang tidak terlihat sebelum dapat tumbuh dan berkembang, orang -orang juga memiliki kapasitas untuk bangkit dari perjuangan mereka. Merangkul gagasan bahwa kegelapan dapat memberi jalan untuk terang mendorong rasa harapan dan iman pada sifat siklus keberadaan.

Page views
10
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.