... memikirkan seseorang setiap hari dalam hidupnya ... oh ya, katanya pada dirinya sendiri. Oh ya, benar. Anda memikirkan seseorang. Dia memenuhi duniamu. Dia semua tentang Anda, kehadiran, dan Anda memikirkannya; Anda tidak dapat menahannya, karena dia selalu ada di sana, dalam pikiran Anda. Tapi Anda tahu, tentu saja, bahwa Anda sedang memikirkannya, dia tidak memikirkan Anda. Itu hal tersulit tentang itu. Itulah yang membuatnya sangat, sangat sulit untuk ditanggung. Begitu keras sehingga kadang -kadang Anda hanya duduk di sana dan membiarkan kesengsaraan membasahi Anda; Kesengsaraan, kekosongan.


(...thinking about somebody every day of his life... oh yes, he said to himself. Oh yes, you do. You think about somebody. He fills your world. He is all about you, a presence, and you think about him; you can't help it, because he's always there, in your thoughts. But you know, of course, that all the while you're thinking about him, he's not thinking about you. That's the hardest thing about it. That's what makes it so very, very hard to bear. So hard that sometimes you just sit there and let the misery wash over you; the misery, the emptiness.)

(0 Ulasan)

Perikop ini mencerminkan kekacauan emosional yang mendalam dari cinta yang tidak diketahui. Protagonis terserap dalam pikiran mereka tentang orang lain yang menempati pikiran mereka setiap hari. Kehadiran konstan ini membawa kenyamanan dan rasa sakit, menggambarkan kompleksitas emosi yang terkait dengan kerinduan dan keterikatan. Mereka mengakui kenyataan bahwa sementara mereka dikonsumsi oleh pikiran orang ini, bahwa individu tidak memiliki perasaan atau pikiran yang sama terhadap mereka.

Kesadaran yang menyakitkan ini menciptakan rasa kesepian dan keputusasaan yang mendalam. Karakternya merasakan kekosongan mendalam yang dapat menyebabkan saat -saat kesengsaraan yang luar biasa. Perjuangan emosional ini menyoroti kesulitan mencintai seseorang yang acuh tak acuh, meninggalkan karakter untuk bergulat dengan keinginan yang tidak terpenuhi dan realitas situasi mereka. Refleksi seperti itu beresonansi dengan siapa saja yang telah mengalami rasa sakit kerinduan bagi seseorang yang jauh secara emosional.

Page views
12
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.